BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Dalam menghadapi persaingan bisnis yang semakin ketat
seiring dengan meningkatnya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi sekarang
ini, Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan aset organisasi/perusahaan yang tidak
tergantikan. Kecanggihan dan kemajuan teknologi menjadi tidak berarti jika
tidak ada unsur manusia di dalamnya sebagai pelaksana/pelaku dalam
mengoperasikan teknologi tersebut. Perkembangan teknologi yang terjadi saat ini
tetap masih harus membutuhkan SDM yang mampu mengaplikasikan teknologi tersebut
kedalam praktek organisasi. Kualitas SDM yang seperti apa dan dalam jumlah (kuantitas)
berapa suatu organisasi/perusahaan harus merekrut dan mempekerjakannya, perlu adanya
sistem perencanaan SDM yang baik dan terpercaya.
Perencanaan SDM merupakan upaya memproyeksikan berapa
banyak karyawan dan macam apa yang dibutuhkan organisasi dimasa yang akan datang.
Semua organisasi/perusahaan harus menentukan masa depannya dengan berbagai
rencana yang relevan dengan tuntutan jaman. Pada era seperti sekarang ini, masa
depan sangat sukar diprediksi karena perubahan yang terjadi sangat cepat dan
massif. Dalam kondisi lingkungn bisnis yang kompetitif, kehidupan organisasi bisnis
dituntut untuk terus bergerak mengikuti arus perubahan yang sangat cepat dan
massif.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
dan Tujuan Perencanaan Sumber Daya Manusia
Perencanaan SDM adalah proses mengantisipasi dan
membuat ketentuan (persyaratan) untuk mengatur arus gerakan tenaga kerja ke
dalam, di dalam, dan ke luar organisasi, Arthur W Sherman dan Goerge W
Bohlander, dalam Hadari Nawawi, 1997:137. Sementara menurut G Steiner,
dikatakan bahwa perencanaan SDM merupakan perencanaan yang bertujuan untuk mempertahankan
dan meningkatkan kemampuan organisasi dalam mencapai tujuan, melalui strategi
pengembangan kontribusi pekerjanya di masa depan. Dari ke dua definisi yang
disebut di
atas,
sementara dapat disimpulkan bahwa perencanaan SDM merupakan serangkaian
kegiatan yang berkaitan dengan upaya merencanakan dalam mengantisipasi masa
depan.
Perencanaan dan program bisnis
dilingkungan disetiap dan disemua organisasi atau perusahaan secara ideal
bertujuan untuk mempertahaankan dan mengembangkan eksistensinya. Tujuan itu
secara operasional dan kongkrit dibidang bisnis sebuah organisasi adalah untuk
meraih laba kompotitif secara berkelanjutan, karena hanya dengan laba
eksistensi organisasi atau perusahaan dapat dipertahankan dan dikembangkan.oleh
karena itu berarti juga perencanaan SDM harus mampu menetapkan keputusan
mengenai jumlah dan kualifikasi SDM yang memiliki kemampuan untuk mencapai
tujuan organisasi/perusahaan.
B.
Faktor-Faktor
yang Mempengaruhi Perencanaan Sumber Daya Manusia
Proses perencanaan sumber daya manusia
dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara
lain: (Handoko, 1997, p. 55-57)
1.
Lingkungan
Eksternal
Perubahan-perubahan
lingkungan sulit diprediksi dalam jangka pendek dan kadang-kadang tidak mungkin
diperkirakan dalam jangka panjang.
a) Perkembangan
ekonomi mempunyai pengaruh yang besar tetapi sulit diestimasi. Sebagai contoh
tingkat inflasi, pengangguran dan tingkat bunga sering merupakan faktor penentu
kondisi bisnis yang dihadapi perusahaan.
b) Kondisi
sosial-politik-hukum mempunyai implikasi pada perencanaan sumber daya manusia
melalui berbagai peraturan di bidang personalia, perubahan sikap dan tingkah
laku, dan sebagainya.
c) Sedangkan
perubahan-perubahan teknologi sekarang ini tidak hanya sulit diramal tetapi
juga sulit dinilai. Perkembangan komputer secara dasyat merupakan contoh jelas
bagaimana perubahan teknologi menimbulkan gejolak sumber daya manusia.
d) Para
pesaing merupakan suatu tantangan eksternal lainnya yang akan mempengaruhi
permintaan sumber daya manusia organisasi. Sebagai contoh, “pembajakan” manajer
akan memaksa perusahaan untuk selalu menyiapkan penggantinya melalui antisipasi
dalam perencanaan sumber daya manusia.
2.
Keputusan-keputusan
Organisasional
Berbagai keputusan pokok
organisasional mempengaruhi permintaan sumber daya manusia.
a) Rencana
stratejik perusahaan adalah keputusan yang paling berpengaruh.
Ini
mengikat perusahaan dalam jangka panjang untuk mencapai sasaran-sasaran seperti
tingkat pertumbuhan, produk baru, atau segmen pasar baru. Sasaran-sasaran
tersebut menentukan jumlah dan kualitas karyawan yang dibutuhkan di waktu yang
akan datang.
b)
Dalam jangka pendek, para perencana
menterjemahkan rencana-rencana stratejik menjadi operasional dalam bentuk
anggaran. Besarnya anggaran adalah pengaruh jangka pendek yang paling berarti
pada kebutuhan sumber daya manusia.
c)
Forecast penjualan dan produksi meskipun
tidak setepat anggaran juga menyebabkan perubahan kebutuhan personalia jangka
pendek.
d)
Perluasan usaha berarti kebutuhan sumber
daya manusia baru.
e)
Begitu juga, reorganisasi atau perancangan
kembali pekerjaan-pekerjaan dapat secara radikal merubah kebutuhan dan
memerlukan berbagai tingkat ketrampilan yang berbeda dari para karyawan di masa
mendatang.
3.
Faktor-faktor
Persediaan Karyawan
Permintaan sumber daya
manusia dimodifakasi oleh kegiatan-kegiatan karyawan. Pensiun, permohonan
berhenti, terminasi, dan kematian semuanya menaikkan kebutuhan personalia. Data
masa lalu tentang faktor-faktor tersebut dan trend perkembangannya bisa
berfungsi sebagai pedoman perencanaan yang akurat.
C.
Hubungan
Antara Perencanaan Sumber Daya Manusia dengan Anggaran
Antara manajemen sumber
daya manusia dengan anggaran terdapat hubungan yang sangat erat. Pengaruh nilai
terhadap perencanaan sumber daya manusia sangat jelas pada hubungan ini.
Hubungan tersebut dapat dilihat dalam beberapa hal sebagai berikut:
a) Anggaran
merupakan pusat pertemuan antara polotik dengan administrasi publik, dan
merupakan proses lewat mana konflik-konflik nilai diatasi dan diterjemahkan ke
dalam program-program kongret melalui pengalokasian sumber-sumber daya yang
langka ke tujuan-tujuan program.
b) Karena
gaji dan tunjangan merupakan 50 hingga 70% dari pengeluaran instansi
pemerintah, nota keuangan yang paling vital yang disampaikan oleh pimpinan
eksekutif, atau dianggarkan oleh lembaga legislatif, merupakan pengeluaran
untuk gaji dan tunjangan.
c) Perencanaan
sumber daya manusia merupakan aspek manajemen kepegawaian pemerintah yang
menjabati antara lingkungan politik luar dan aktivitas-aktivitas inti seperti
analisis pekerjaan, uraian pekerjaan, evaluasi pekerjaan, dan
imbalan/kompensasi.
d) Oleh
karena itu nilai dominan yang paling mempengaruhi keterkaitan antara
perencanaan sumber daya manusia dengan lingkungan luar dan aktivitas-aktivitas
pengalokasian utama adalah daya tanggap politik.
e) Pada
dasarnya, bagaimanapun juga daya tanggap politik merupakan nilai yang dominan.
Pengadilan bisa menuntut gaji yang sama, atau suatu paket kompensasi/imbalan
dapat dirundingkan melalui tawar-menawar bersama. Tetapi tidak satupun dari
keputusan-keputusan itu dapat dilaksanakan sebelum badan legislatif, memalui
persiapan anggaran dan proses persetujuan, mencairkan dan-dana tersebut untuk
mengefektivkan keputusan-keputusan tersebut.
D.
Anggaran
dan Manajemen Keuangan
Anggaran
Suatu perusahaan didirikan dengan maksud
untuk mencapai tujuan. Agar tujuan tersebut dapat tercapai diperlukan suatu
perencanaan dan pengendalian yang baik melalui anggaran
Manajemen Keuangan
Menurut Bambang Riyanto adalah keseluruhan
aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan usaha mendapatkan dana yang
diperlukan dengan biaya yang minimal dan syarat-syarat yang paling
menguntungkan beserta usaha untuk menggunakan dana tersebut seefisien mungkin.
E.
Forecasting
SDM
Forecasting MSDM dari
segi pengertian secara umum hampir sama dengan Perencanaan SDM, letak
kesamaannya bisa dilihat dari fungsi yaitu sama mem”butuh”kan baik dalam hal
pencapaian target, maupun tenaga kerja khususnya dibidang keterampilan
karyawan. Forecasting MSDM juga
merupakan salah satu sub atau spesifikasi dari empat perencanaan SDM, yaitu :
1) Persediaan
SDM sekarang.
2) Forecasting
permintaan SDM.
3) Analisis
ketersediaan (supply) SDM.
4) Pelaksanaan
program SDM kedepan.
Forecasting MSDM sangat
erat hubungannya dengan peramalan atau prediksi kondisi sebuah organisasi
dimasa yang akan datang. Sehingga mau tidak mau untuk dapat melihat prospek
sumber daya organisasi yang ada serta
mengoptimalkan kebijakan dalam menentukan tujuan tergantung pada jumlah tenaga
kerja. Ada beberapa metode forecasting sumber daya manusia yang dikenal, yaitu:
1) Inkrementalisme
(atau dekrementalisme) merupakan metode perkiraan yang memproyeksikan
perubahan-perubahan garis lurus dalam kebutuhan pegawai berdasarkan fluktuasi
anggaran.
2) Collective
opinion, teknik ini meliputi pengumpulan informasi dari berbagai sumber didalam
dan diluar organisasi dan kemudian mencapai kesepakatan kelompok mengenai
penafsiran data tersebut.
3) Categorical
and Cluster forecasting, teknik kategori ini memperkirakan kebutuhan lebih
lanjut untuk berbagai kelompok kedudukan dan teknik kluster ini memperkirakan
kelompok-kelompok bersama kedudukan tersebut dengan syarat dan tuntutan akan
ketrampilan umum. Ini sering dipakai dalam organisasi yang besar.
4) Modeling,
metode ini menggunakan matematis dan komputer dimana para manager harus
menggunakan teknik-teknik model untuk memperkirakan permintaan dan penawaran
sumber daya manusia. Asumsi ini didasarkan pada keadaan ekonomi, perkembagan
teknologi, sistem pendidikan, persaingan para majikan, sifat dasar pasar tenaga
kerja, sistem kompensasi, jumlah lowongan dan praktek rekruitmen.
BAB
III
PENUTUP
Perencanaan SDM adalah
proses mengantisipasi dan membuat ketentuan (persyaratan) untuk mengatur arus
gerakan tenaga kerja ke dalam, di dalam, dan ke luar organisasi. Perencanaan
SDM merupakan perencanaan yang bertujuan untuk mempertahankan dan meningkatkan
kemampuan organisasi dalam mencapai tujuan, melalui strategi pengembangan
kontribusi pekerjanya di masa depan. Forecasting MSDM dari segi pengertian
secara umum hampir sama dengan Perencanaan SDM, letak kesamaannya bisa dilihat
dari fungsi yaitu sama mem”butuh”kan baik dalam hal pencapaian target, maupun
tenaga kerja khususnya dibidang keterampilan karyawan. Forecasting MSDM sangat
erat hubungannya dengan peramalan atau prediksi kondisi sebuah organisasi
dimasa yang akan datang. Sehingga mau tidak mau untuk dapat melihat prospek
sumber daya organisasi yang ada serta
mengoptimalkan kebijakan dalam menentukan tujuan tergantung pada jumlah tenaga
kerja.
DAFTAR
PUSTAKA
- https://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/07/perencanaan-sumber-daya-manusia.html
- https://atikaaribagayota.wordpress.com/2013/10/11/tugas-manajemen-sdm/
- https://www.finansialku.com/sistem-perencanaan-sumber-daya-manusia/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar